Senin, 12 April 2010

Tips Wawancara Kerja

Satu bagian penting apakah lamaran kerja kita diterima adalah kesuksesan dalam wawancara kerja. Bahkan saya pernah mendengar ada orang dengan nilai IP tidak seberapa dapat gonta-ganti pekerjaan karena ahli dalam bidang wawancara kerja. Dia dengan yakin mampu menjawab seluruh pertanyaan wawancara kerja yang diajukan.
Baiklah! Tak perlu menunggu angin bertiup lagi, ini dia Tips Wawancara kerja yang saya tahu:
1. Penampilan.
Tips wawancara kerja yang pertama jelas adalah penampilan. Pernahkan anda mendengar kata bijak yang mengatakan “cover tidak penting yang penting isinya”. Ini tidak berlaku saat menghadapi wawancara kerja. Buatlah penampilan dalam hal ini pakaian anda terlihat Profesional, dewasa dan bisa diandalkan.
Tips berpakaian untuk pria :
Gunakan kemeja warna krem, abu-abu atau biru (yang tidak mencolok). Dan Jangan gunakan warna hitam, untuk menghindari kesan berkabung. Lebih tepatnya gunakan bahan yang tidak terlalu mencolok warnanya. Jangan lupa dasinya juga harus maching dengan pakaian.
Tips berpakaian untuk wanita :
Baju atau blouse yang simpel, Gunakan bahan alami semacam wol, katun atau sutra. Warnya juga sama dengan pria krem, abu-abu atau biru (kalau wanita, hitam juga boleh). Dan yang terpenting make-up jangan berlebihan.
2. Tepat waktu
Mungkin ini bukan hanya untuk tips wawancara kerja tapi hampir semua kegiatan, jangan ngareeeeeeeeeeeeet. Datanglah minimal 20 menit sebelum menghadapi wawancara kerja. Dalam waktu itu juga lebih baik anda ke toilet dahulu sebelum menjawab pertanyaan wawancara kerja (selain buang air juga untuk mengurangi ketegangan). Ingat jangan terlambat, Anda bukan artis yang sedang diwawancarai oleh wartawan anda sedang nyari kerja.
3. Mengatur Bahasa Tubuh saat mulai wawancara kerja.
Tips wawancara kerja ini akan mengesankan anda profesional dan tahu apa yang harus dilakukan.
Saat memasuki ruang wawancara kerja. Anda harus mampu mengatur bahasa tubuh , jangan seperti sedang berjalan-jalan di mall. Berjalanlah secara tegap dengan kedua tangan mengibas  bebas. Jangan lihat-lihat kesana kemari dan berkata wah ruanganya bagus, langsung berjalan lurus ke pewawancara kerja.
Sodorkan tangan kepada si pewancara sambil tersenyum. Sambil menatap matanya, genggam keseluruhan tangan kemudian ayunkan satu sampai dua kali dan secara bersamaan ucapkan nama anda.
Dan perlu diperhatikan….
Saat menghadapi wawancara kerja peting untuk jangan duduk sebelum dipersilahkan, jangan memasukkan tangan ke saku, jangan menggumam, jangan menyilangkan tangan di dada. Apalagi mengacungkan jari tengah, lebih nggak boleh lagi :D
Berusalah senormal mungkin selayaknya berbicara, Gunakan ekspresi seperti senyum, mengerutkan dahi, sedikit mengangguk atau hal semacam itu. Dengan begitu akan memudahkan si pewawancara mengerti apa yang anda bicarakan.
4. Kontak Mata.
Tips wawancara kerja yang juga tidak kalah pentingnya adalah Jangan dan jangan pernah alihkan pandangan saat pewancara mengajukan pertanyaan wawancara kerja. Selalu fokus kepada si wawancara. Jangan lupa mata adalah cermin dari hati anda. Buat tatapan mata anda terlihat percaya diri dan berfikir positif.
Ya 4 hal diatas sajalah awal untuk menghadapi wawancara kerja. Untuk pertanyaan dalam wawancara kerja sendiri pintar-pintarlah untuk ngeles he he he. OK! Mungkin postingan berikutnya saja saya sebutkan tips dan trik menjawab pertanyaan wawancara kerja.
  • Perhatikan penampilan. Seperti kata sebuah iklan, “kesan pertama, begitu menggoda. Selanjutnya, terserah anda..” Yup! Kesan pertama memang sangat penting. Tujuh detik pertama ketika pewawancara melihat penampilan kamu adalah saat penting dimana ia akan menyimpan “kesan pertama” tentangmu. Kesan pertama akan menimbulkan kesan yang mendalam. Maka ber-pakaian-lah sesuai dengan posisi yang diinginkan. Misalkan kalau kamu mengincar posisi “manajer”, berpakaianlah selayaknya seorang manajer. Kalau perlu, pakailah setelan jas.
Gunakan pakaian yang formil (jangan berani-berani menggunakan jeans). Dan pilihlah warna-warna yang netral, seperti biru, hitam, dan putih. Karena judulnya “formil”, maka jangan menggunakan pakaian yang bermotif-motif! Itu akan menimbulkan kesan “lucu”, sayangnya perusahaan tidak mencari orang-orang yang “lucu”. Pakailah pakaian yang kesannya “kamu sudah mendapatkan pekerjaan itu”/”kamu sudah berada di posisi itu”.
dresscode
Dress like you wanna be.

  • Kenali posisi yang diinginkan. Apa kira-kira sifat yang dibutuhkan bagi posisi tersebut? Konsep, teori, dan aplikasi terkait dengan posisi tersebut? Apa motivasi kamu untuk menempati posisi tersebut? Apa nilai lebihmu sehingga cocok ditempatkan pada posisi tersebut?
  • Kenali profil perusahaan. Biasanya pada saat wawancara, pewawancara akan bertanya : “tahu perusahaan ini dari mana?”, “kenapa tertarik bergabung di perusahaan ini?”, dll. Kamu akan memiliki nilai lebih ketika tahu banyak tentang perusahaan itu. Karena itu menandakan bahwa kamu antusias untuk bekerja disana. Selain itu cari tahu juga tentang perusahaan itu dari orang-orang yang pernah bekerja disana. Atau orang-orang yang bekerja di bidang yang sama. Biasanya akan ada informasi menarik yang akan kamu dapatkan. Seperti : budaya kerja disana, jam kerja, hingga kelebihan dan kekurangan perusahaan yang tidak tertulis di website resmi perusahaan.
  • Cari tahu gaji rata-rata untuk posisi yang sejenis. Ini berguna untuk menghadapi sesi “negosiasi gaji”. Supaya nantinya kamu tidak merasa tertipu ataupun dirugikan.
  • Perhatikan sikap (attitude/behavior). Sikap mental juga termasuk aji pamungkas dalam wawancara. Jika hal-hal tentang keilmuan dan keahlian menunjukkan kualitas teknis, maka sikap akan menunjukkan kualitas pribadi manusia. Karena itu perhatikan gaya bicara. Percaya diri, bukan sombong. Tunjukkan ambisi dan antusiasme. Bersikap positif. Jawab pertanyaan tanpa ragu. Tidak perlu mengarang-ngarang sesuatu, karena nanti pun akan ketahuan (jangan remehkan kemampuan pewawancara dan ingat ada malaikat yang mencatat).
  • Datang tepat waktu.
  • Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
Wawancara itu bagaikan menjual barang. Tapi kali ini, barangnya adalah diri kamu. Bayangin aja, kira-kira kalau kamu mau beli barang, barang yang seperti apa yang kamu pilih?
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang kemungkinan menyebabkan seseorang ditolak dalam wawancara : (diambil dari web ini)
  • Penampilan yang kurang rapi
  • Ketidakmampuan untuk menyampaikan informasi dengan baik
  • Kurang antusias dan ketertarikan
  • Keengganan untuk memulai dari bawah
  • Perilaku yang negatif (negative attitude)
  • Kurangnya kontak mata
  • Persyaratan administrasi yang kurang lengkap atau seadanya
  • Keterlambatan
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: