Kamis, 18 Maret 2010

Teknik Mempengaruhi Orang Lain

Saya bukan orang yang berpengaruh, itu sudah pasti, karena saya tidak punya apa-apa? Bukan konglomerat, bukan pejabat elit, tapi saya hanya seorang PNS golongan rendah di sebuah lembaga bernama LIPI ;).
Yang pasti ada yang menarik, bahwa sebenarnya orang lain terpengaruh dengan kita, bukan hanya karena kedudukan atau kekayaan kita, tapi masih banyak faktor lain sehingga sampai pada kondisi dimana kita bisa mempengaruhi orang lain. Bahasa gampangnya, bagaimana sih cara mempengaruhi orang lain? Itu yang akan kita bahas kali ini.
Bagaimanapun juga pemahaman terhadap teknik mempengaruhi (influence tactics) orang lain menjadi satu spektrum penting, tidak hanya untuk seorang politikus, tetapi juga untuk para pemimpin baik formal maupun informal, pelatih bola, saleman, dan juga diperlukan bagi para pedjoeang IT yang sedang dalam usaha memperdjoeangan ide-idenya ;) . Usaha mengubah sikap, opini, dan perilaku orang lain (target person) dalam satu kerangka proses yang fitrah, smooth dan tanpa pertentangan, adalah muatan penting dari taktik atau teknik mempengaruhi.
Sebenarnya taktik mempengaruhi orang lain telah diformulasikan oleh banyak pakar dan peneliti, tentu bukan di desain untuk mempengaruhi orang dalam perbuatan kejahatan ;) . Pelakunya diharapkan tetap ada dalam rel kebenaran, dan diimplementasikan ke dalam spektrum berpikir menuju kepemimpinan yang efektif (effective leadership). Misalnya dalam manajemen organisasi, dimana seorang manajer dituntut untuk mengajak seluruh elemen organisasi bersama-sama dalam menyelesaikan permasalahan organisasi, menuju tujuan organisasi yang ingin dicapai. Seorang pelatih dan manajer bola yang memimpin pemain-pemain kelas dunia dan ingin mereka semua bisa bersatu, berdjoeang memenangkan pertandingan.
Beberapa teori dan formulasi tentang taktik atau teknik mempengaruhi telah bermunculan sejak 20 tahun yang lalu (Kipnis-1980; Schriesheim-1990; Yukl-1992, Ferris-1997). Dari perseteruan pendapat yang ada, boleh dikata yang banyak diterapkan dan dimutasikan dalam penelitian lanjutan adalah metode Influence Behavior Questionanaire (IBQ). Suatu metode yang dikembangkan oleh peneliti yang bernama Gary Yukl (1992), professor di University at Albany, Amerika. Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik mempengaruhi orang lain.
  • Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit kronis lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.
  • Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah, seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
  • Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang telah diproduksi oleh departemennya.
  • Ingratiation Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
  • Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Kita bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan misalnya dengan, “Budi, saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini, tapi karena kita sudah bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham mengenai diri saya …”
  • Exchange Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target person.
  • Coalition Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut dipakai dalam siasat ini.
  • Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa. Adalah contoh implementasi pressure tactics ini.
  • Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
Referensi: http://romisatriawahono.net/
  1. Stephen P. Robbins and Mary Coulter, “Management (8th Edition)”, Prentice Hall, January 14, 2004.
  2. G. A. Yukl  and J. B. Tracey, “Consequences of Influence Tactics used with Subordinates, Peers, and the Boss”, Journal of Applied Psychology, 77, 525-535, 1992.

Seni Meyakinkan Orang Lain ( Mario Teguh )

10 Seni Meyakinkan Orang Lain
  1. Belajarlah mengingat nama-nama orang yang anda kenal. Kalau tak bisa mengingat nama-nama-nya, ini menandakan perhatian anda tidak cukup.
  2. Jadilah orang yang menyenangkan, supaya anda tidak kaku. Jadilah orang yang luwes.
  3. Milikilah sifat2 santai, supaya anda tak gampang gelisah.
  4. Jangan memusatkan perhatian kepada “aku” anda.  Jangan menimbulkan kesan anda ingin dianggap mahatahu.
  5. Kembangkanlah sifat mengasyikan sehingga orang lain bisa memperoleh untung karena bergaul dengan anda.
  6. Usahakan supaya unsur-unsur yang “tak enak” dalam diri anda dilenyapkan.
  7. Berusahalah menyembuhkan atau melenyapkan salah paham yang pernah dan masih ada. Buanglah kejengkelan-kejengkelan anda.
  8. Milikilah kebiasaan menyukai orang lain.
  9. Jangan mengabaikan kesempatan untuk memuji orang atas keberhasilannya, atau menyatakan simpati kepada orang yang mengalami musibah dan kemalangan.
  10. Berilah semangat kepada mereka, maka mereka akan bersimpati kepada anda.
Inilah rumus sukses yang dibuat Presiden Lyndon Johnson, yang dibangun lama sebelum ia terpilih menjadi seorang Presiden. Dengan rumus inilah lebih mudah bagi Johnson untuk mendapatkan dukungan suara dari Kongres saat itu.

Tips Sukses Dalam Menghadapi Masalah

Masalah itu Tantangan Untuk Maju dan meraih sebuah kesuksesan
Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.

MASALAH adalah TANTANGAN untuk Maju
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.

Mutiara Kata :

Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.

Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!

Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!

Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.

Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.

Seorang bijak berujar. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.

Sabtu, 13 Maret 2010

memahami tatapan mata

Para psikiater dan psikolog pasti pernah merasakan betapa sulinya berkomunikasi dengan insan autistik. Istilah autistik adalah kata sifat. Kata bendanya adalah autisme , yang berarti miskin kontak sosial. Insan autistik itu seolah hanya hidup dalam alam pribadinya sendiri, yang nyaris terpisah total dari dunia masyarakat pada umumnya.
Padahal, para psikiater dalam psikolog amat memerlukan komunikasi yang lancar dan efektif dengan setiap kliennya demi pemahaman yang menyeluruh tentang diri klien dan problemnya. Pemahaman itu sangat penting karena, dengan landangan pemahaman tersebut, psikiater dan psikolog memberikan bantuan dan usulan untuk klien mereka.
Ada satu pertanda yang gampang dikenali dan dirasakah keberadaannya apda insan autistik, yakni tatapan mata yang miskin empati. Cara memandang atau menatap orang lain yang dilakukan insan autistik punya ciri khas. Dingin sama sekali tidak hangat, terasa asing, dan jauh. Tatapan matanya tak bersahabat, tidak mencerminkan keinginan berkomunikasi yang hangat, dan tidak membersitkan human understanding (pengertian manusiawi). Oleh karena itu, obyek atau orang yang dipandang oleh insan autistik akan merasakan betapa dirinya tidak cukup diperhitungkan. Seolah memang insan autistik tidak pernah memberikan perhatian pada orang lain.
Jadi,insan autistik yang punya cara menatap atau melihat orang lain secara khas seperti disebut di atas, tampil seolah sebagai manusia yang meremehkan dan tak membutuhkan orang lain. Orang yang tidak tahu, sering kali menganggap insan autistik sebagai ”orang yang sombong”, “manusia angkuh”, bahkan ada pulayang mengira “insan taktahu diri dan tak sopan”.
Pada titik ini dapat ditangkap satu kristal penting dalam hubungan antar manusia. Kristal penting ini berpusat pada cara manusia menatap atau memandang orang lain. Cara menatap orang lain bisa sangat menentukan kualitas relasi antar manusia. Itu sangat menentukan kesan, sejauh mana seseorang memiliki daya empati, yaitu kemampuan memahamiperasaan, pikiran, kemauan, sikap, dan tindakan orang lain. Orang yang memandang orang lain dengan tatapan mata empatetik, akan membuat orang yang dipandang merasa “diorangkan”, dihargai, dan diperlakukan sebagai orang penting, setidaknya merasa tidak diremehkan.
Pada dasarnya setiap insan sangat mendambakan perlakuan seperti itu. Setiap insan adalah makhluk yang memiliki kebutuhan psikis penting yang disebut need of acceptance dan need of understanding . Setiap insan membutuhkan perasaan diterima dan dimengerti orang lain. Ketika kedua kebutuhan tersebut dihayati manusia, niscaya dia akan merasa ditempatkan pada posisi kemanusiaan yang optimal. Pada posisi itu dia akan memakarkan potensi-potensi kreatif yang dimilikinya secara optimal pula. Di sinilah letak kekuatan tatapan mata empatetik.
Tatapan mata empatetik adalah cara memandang yang tidak egosentris. Tatapan mata tersebut meruyak dari kesadaran manusia yang penuh oleh keinginan memahami dan menerima orang lain dengan kehangatan wajar. Justru manusia dengan tatapan mata empatetik ini, akan menuai banyak kebaikan dan “keuntungan” sejati dari orang lain. Orang yang dipandang dengan tatapan mata empatetik cenderung akan meluapkan segenap potensi kreatif yang ada pada dirinya. Luapan potensi kreatif ini pada gilirannya akan memandang dengan tatapan mata empatetik itu.
Seorang pemimpin, direktur, atau komandan yang memandang anak buahnya dengan tatapan empatetik, sungguh menempatkan anak buahnya pada posisi kemanusiaan optimal. Dengandemikian si anak buah akan mampu menumbuh kembangkan dan meluapkan segenap potensi kreatif yang ada dalam khazanah jiwanya secara optimal. Dia tidak akan sekadar bekerja karena perintah yang digariskan oleh pemimpinnya. Dia tidak semata berkarya sesuai dengan batasan pekerjaan yang terangkum dalam job description . Lebih dari semua itu, dia akan bekerja dan berkarya secara kreatif, dengan hasil berlipat ganda, tidak sekadar terbatas pada hasilyang ditargetkan.
Tatapan mata empatetik merupakan satu kristal penting dalam relasi antar manusia yang positif. Pada dasarnya setiap insan yang ingin membina relasi dengan orang lain, niscaya belajar memandang sesamanya dengan tatapan empatetik. Tatapan mata empatetik bukanlah tatapan munafik yang memancar karena daya kehendak memperalat orang lain. Tetapi tatapan mata yangmemancar dari pikiran sehat yang dimuati kesadaran tentang betapa pentingnya memperhatikan orang lain. Ini terpancar dari nurani bening yang bisa merasakan betapa setiap insan pada dasarnya adalah makhluk yang butuh diterima dan dimengerti oleh orang lain.
Sudahkah Anda berupaya memandang setiap insan yang berelasi dengan Anda dengan tatapan mata empatetik? Ataukah Anda cenderung memandang orang lain seolah sebagai semacam instrumen yang harus bekerja mendatangkan keuntungan berlimpah buat Anda sendiri? Sadarkah Anda, cara memandang seperti itu justru tidak menguntungkan kebaikan dan keuntungan sejati buat Anda? Sadarkah Anda, hanya cara memandang penuh empatilah yang akan memicu semangat kerja dan kary kreatif yang membuahkan hasil berlipat ganda?
Penumbuhkembangkan tatapan mata empatetik bisa dimulai dari kesudian memangdang setiap orang yang baru berkenalan dengan Anda, dengan penuh perhatian kemanusiaan yang hangat. Pandanglah setiap insan, sejak saat pertama kali Anda berkenalan sebagai manusia yang akan berprestasi optimal dan meluapkan kebaikan-kebaikan, kalau need of acceptance dan need of understanding -nya terpenuhi.

Berkomunikasi dengan Tatapan Mata

Ada pepatah yang mengatakan bahwa mata adalah jendela hati. Mata tak pernah berdusta. Seseorang yang sedang berbohong atau berpura-pura biasanya tidak berani membalas tatapan mata. Membalas tatapan mata seringkali diartikan sebagai kemantapan dan keyakinan diri. Mereka yang tidak memiliki kepercayaan diri menghindari tatapan mata. Sebenarnya, sikap membalas pandangan lawan bicara tidak sepenuhnya berlaku di semua masyarakat. Di budaya masyarakat tertentu membalas pandangan bisa saja dianggap sebagai sesuatu yang tidak sopan. Namun, dalam pergaulan kerja sehari-hari, membalas tatapan mata dengan baik merupakan salah satu bentuk cara berkomunikasi yang produktif. Berikut beberapa tips sederhana untuk melakukan tatapan mata saat berkomunikasi. Anda bisa melakukan banyak "permainan", namun perlu disadari anda tak sepenuhnya bisa berdusta dengan tatapan mata. Tetap lebih utama anda berkomunikasi secara jujur dan jelas ketimbang ber-acting. Orang lain dengan mudah menangkap kepura-puraan, dan itu bisa berakibat yang kontra-produkti bagi komunikasi anda.

1--Berlatihlah dengan menatap jarak antara dua alis.
Bila anda belum terbiasa atau cukup memiliki keberanian untuk membalas tatapan mata lawan bicara anda, maka berlatihlah dengan menatap jarak antara dua alis, atau jarak antara dua mata, atau pangkal hidung. Lawan bicara akan menganggap anda sedang melihat dan memperhatikan dia. Secara perlahan gerakkan tatapan anda ke arah bola matanya.

2--Tataplah setidaknya lima sampai tujuh detik.
Berapa lama patokan kita dalam melakukan kontak mata dengan lawan bicara? Menurut Bert Decker, agar lawan bicara merasa sedang diperhatikan, kita perlu melakukan kontak mata secara langsung setidaknya selama 5 detik. Atau, anda juga bisa menatapnya hingga kalimat/pembicaraan pentingnya selesai.

3--Jangan saling bertatapan terlalu lama.
Tak seorang pun senang ditatap berlama-lama. Saling menatap dalam waktu lama sama saja seperti adu keberanian (persis ikan cupang yang sedang diadu.) Ini akan menumbuhkan perasaan tidak enak. Bagi kebanyakan orang menatap orang
lain terlalu lama bisa diartikan sedang menantang, mengintimidasi, atau melamun, membayangkan yang tidak-tidak, tergantung bagaimana cahaya bola mata dipancarkan. Dalam berkomunikasi, terutama saat anda sedang bersitegang, maka redakan situasi tegang itu dengan mengalihkan pandangan ke arah lain. Bila anda ingin berlama-lama menatap sesuatu, tataplah sebuah
lukisan atau ukiran, jangan wajah orang lain.

4--Bola mata yang tak berdusta.

Memang pepatah mengatakan mata tidak berdusta, tetapi sebenarnya yang mencerminkan situasi emosi diri anda adalah bola mata anda. Bila anda sedang dalam keadaan senang, gembira, anda mungkin berusaha menyembunyikan di balik raut wajah, namun anda tak bisa membohongi bola mata anda yang tampak cerah dan melebar. Sebaliknya, bila anda kecewa, atau sedih, bola mata akan mengerut, meredup dan mengecil. Coba pelajari bagaimana gerak bola mata lawan bicara anda untuk mengetahui apakah ia sedang mengatakan yang sesungguhnya atau tidak.

5--Alis juga berbicara.

Alis juga memegang peranan penting dalam komunikasi mata. Perhatikan orang yang mengerutkan kening juga akan mengerutkan alisnya. Mata yang terbelalak, pertanda senang atau terkejut, diperkuat dengan alis yang terangkat tinggi.
Alis juga menyampaikan sesuatu.

6--Hindari melihat dengan sekilas.
Bila anda menatap, tataplah dengan mantap. Jangan hanya melihat sekilas-sekilas. Anda takkan dapat menangkap sesuatu dari tatapan yang sekilas. Lebih buruk lagi, anda bisa dicap tidak memperhatikan. Bila anda berjumpa dengan cukup banyak orang, maka sempatkan untuk melemparkan pandangan secukupnya pada mereka hingga mereka mengerti bahwa anda sedang memberikan perhatian. Namun, bila anda tak mampu melakukan pada seluruh lawan bicara anda, maka lakukan pada beberapa orang yang cukup anda kenal baik.

7--Sesekali alihkan pandangan
Sebagaimana lagu yang baik, tatapan mata juga memerlukan jeda. Ini baik untuk menurunkan ketegangan, dalam situasi yang panas. Ini baik juga untuk memberikan kesempatan bagi anda untuk mencerna apa yang sedang disampaikan oleh lawan bicara. Biasanya orang akan mengalihkan pandangan menatap jauh ke depan untuk memahami maksud pembicaraan anda, berikan waktu baginya. Mengalihkan tatapan juga isyarat untuk mengalihkan pembicaraan, atau memulai topik yang baru.

Teknik Membaca Pikiran Orang Lain


Banyak anggapan bahwa membaca pikiran adalah pekerjaan seorang psikolog, paranormal atau bahkan dukun. Namun, percaya atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari, anda semua adalah seorang pembaca pikiran. Sebab, tanpa kemampuan untuk mengetahui pikiran serta perasaan orang lain, kita semua tak akan mampu menghadapi situasi sosial semudah apapun. Dengan membaca pikiran, kita dapat membuat perkiraan tentang tingkah laku seseorang lalu membuat kita dapat menentukan keputusan berikutnya.

Jika kita melakukan pembacaan ini dengan buruk, dampaknya bisa serius: konflik bisa saja terjadi akibat kesalahpahaman. Contoh yang nyata kesulitan mengenali pikiran dan perasaan orang lain—mindblindness, dapat dilihat pada penyandang autisme, dimana ketidakmampuan tersebut menjadi suatu kondisi yang mengganggu.

Kemampuan membaca pikiran ini, yang oleh William Ickes—profesor psikologi di University of Texas, disebut sebagai emphatic accuracy.
Darimana asalnya?
Kemampuan (terbatas) kita untuk membaca pikiran menurut Ross Buck–profesor Communication Sciences di University of Connecticut, memiliki sejarah yang amat panjang. Dikatakannya bahwa, melalui jutaan tahun evolusi, sistem komunikasi manusia berkembang menjadi lebih rumit saat kehidupan juga menjadi lebih kompleks. Membaca pikiran lantas menjadi alat untuk menciptakan dan menjaga keteraturan sosial; seperti membantu mengetahui kapan harus menyetujui sebuah komitmen dengan pasangan atau melerai perselisihan dengan tetangga.

Kemampuan ini sendiri muncul sejak manusia dilahirkan. Bayi yang baru lahir lebih menyukai wajah seseorang dibandingkan stimulus lainnya, dan bayi berusia beberapa minggu sudah mampu menirukan ekspresi wajah. Dalam 2 bulan, bayi sudah dapat memahami dan berespon terhadap keadaan emosional dari pengasuhnya. Nancy Eisenberg, profesor psikologi di Arizona State University dan ahli dalam perkembangan emosional, menuturkan bahwa bayi berusia 1 tahun mampu mengamati ekspresi orang dewasa dan menggunakannya untuk menentukan tingkah laku berikutnya. Lanjutnya, bayi usia 2 tahun mampu menyimpulkan keinginan orang lain dari tatapan matanya, dan di usia 3 tahun, bayi dapat mengenali ekspresi wajah gembira, sedih atau marah. Saat menginjak usia 5 tahun, bayi sudah memiliki kemampuan dasar untuk membaca pikiran orang lain; mereka telah memiliki “teori pikiran.” Bayi tersebut mampu memahami bahwa orang lain memiliki pemikiran, perasaan dan kepercayaan yang berbeda dengan yang mereka miliki.

Anak-anak tadi mengembangkan kemampuan membaca pikiran dengan mengamati pembicaraan orang dewasa, dimana mereka membedakan kompleksitas aturan dan interaksi sosial. Selain itu, kegiatan bermain dengan teman sebaya juga dapat melatih anak untuk membaca pikiran anak lainnya. Namun, tak semua anak bisa mengembangkan kemampuan ini. Anak-anak yang mengalami penelantaran dan kekerasan cenderung mengalami hambatan dalam mengembangkan kemampuan membaca pikiran ini. Sebagai contoh, anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan kekerasan, mungkin akan jauh lebih peka terhadap ekspresi marah, walaupun sesungguhnya emosi marah tidak muncul.

Lanjut lagi, kemampuan membaca pikiran yang lebih maju biasa muncul pada masa remaja akhir. Hal ini terjadi karena kemampuan untuk menyimpan perspektif dari beberapa orang di saat yang sama—dan lalu mengintegrasikannya dengan pengetahuan kita dan orang yang bersangkutan itu—seringkali membutuhkan kemampuan otak yang sudah jauh berkembang.
Bagaimana Membaca Pikiran?
Membaca bahasa tubuh adalah komponen inti dari membaca pikiran. Lewat bahasa tubuh, kita bisa mengetahui emosi dasar seseorang. Peneliti menemukan bahwa ketika seseorang mengamati gerak tubuh orang lain, mereka dapat mengenali emosi sedih, marah, gembira, takut dll, bahkan ketika pengamatan hanya dilakukan dengan pencahayaan yang minim.

Ekspresi wajah juga merupakan penanda bagi kita untuk dapat mengetahui apa yang dipikirkan orang lain. Namun sayangnya, banyak dari kita yang tidak mampu untuk mendeteksi ekpresi ini. Salah satu sumber yang kaya akan penanda ini adalah mata seseorang; otot-otot di sekitar mata. Mata seseorang adalah sumber penanda yang paling kaya jika dibandingkan bagian lain yang ada di wajah. Contohnya: mata yang turun ketika sedih, terbuka lebar ketika takut, terlihat tidak fokus kala sedang berkhayal, menatap tajam penuh kecemburuan, atau menatap sekitarnya ketika tidak sabar.

Kita dapat semakin tahu pikiran orang lain dari komponen-komponen dalam percakapan—kata-kata, gerak tubuh, dan nada suara. Namun diantara ketiganya, Ickes menemukan bahwa isi pembicaraan menjadi komponen terpenting dalam membaca pikiran dengan baik.
Menjadi Pembaca Pikiran Ulung
Lalu, bagaimana kita bisa menjadi seorang pembaca pikiran yang lebih baik? Tim dari Psychology Today telah merumuskan beberapa hal yang bisa membantu kita membaca pikiran.

Kenalilah orang lain. “Kemampuan membaca pikiran akan meningkat, semakin kita mengenal lawan bicara kita,” kata William Ickes. Jika kita berinteraksi dengan seseorang selama kurang lebih sebulan, kita akan lebih mudah untuk mengenali apa yang ia pikirkan dan rasakan. Hal tersebut dapat terjadi karena: kita mampu mengartikan kata-kata dan tidakan orang lain dengan lebih tepat, setelah mengamatinya dalam berbagai situasi; kedua, kita mengetahui apa yang terjadi dalam hidup mereka, dan mampu menggunakan pengetahuan itu untuk memahami mereka dalam konteks yang lebih luas.

Minta umpan balik. Penelitian menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan cara menanyakan kebenaran dari tebakan kita. Misalnya, “Saya mendengar, sepertinya Engkau sedang marah. Benar tidak?”

Perhatikan bagian atas dari wajah. Emosi yang palsu, biasanya diungkapkan pada bagian bawah wajah seseorang. Sedangkan, menurut Calin Prodan—profesor neurologi di University of Oklahoma Health Sciences Center, emosi utama bisa dilihat dari sebagian ke atas wajah, biasanya di sekitar mata.

Lebih ekspresif. Ekspresivitas emosi cenderung timbal balik. Ross Buck, “semakin kita ekspresif, semakin banyak pula kita akan mendapat informasi mengenai kondisi emosional dari orang lain di sekitar kita.”

Santai. Menurut Lavinia Plonka, pengarang Walking Your Talk, seseorang cenderung “menyamakan diri” dengan lawan bicaranya melalui postur tubuh dan pola napas. Jika anda merasa tegang, teman bicara anda bisa saja, secara tak sadar, menjadi tegang pula lalu terhambat, dan akhirnya menjadi sulit untuk dibaca. Ambillah napas panjang, senyumlah, dan coba untuk menampilkan keterbukaan dan penerimaan kepada siapapun yang bersama anda.

Tinjauan Kritis
Perlu kita ingat, bahwa ekspresi emosi bisa berbeda di berbagai budaya. Ekspresi sedih di satu budaya, bisa jadi diinterpretasikan sebagai emosi lain di budaya lain. Jadi jika ingin membaca seseorang, kita perlu memperhatikan pula unsur budaya yang berlaku di tempat tinggal orang itu, jangan sampai salah menebak, atau bahkan memicu terjadinya kesalahpahaman.
Kita juga tak bisa mengesampingkan fenomena membaca pikiran ini sebagai sebuah fenomena yang biasa diasosisasikan dengan kemampuan supranatural, sebab percaya tidak percaya, memang ada orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membaca pikiran yang sulit dijelaskan ilmu pengetahuan. Setidaknya penulis telah menemukan beberapa orang dengan kemampuan membaca pikiran, yang bahkan mampu melihat masa depan dan berbagai macam hal yang sulit diterima nalar.

Tips Meningkatkan Motivasi Diri Pemenang

Untuk meningkatkan motivasi diri menjadi pemenang, tidak ada salahnya
Anda mengikuti beberapa saran yang diusulkan oleh Vincent Gasperz
dalam bukunya Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis, yaitu :
  1. Jangan pernah memotong sesuatu yang dapat dibuka ikatannya.
  2. Lihatlah masalah sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan penguasaan diri.
  3. Jadilah ahli dalam manajemen waktu.
  4. Nilailah keberhasilanmu dengan menggunakan tolok ukur seberapabanyak engkau menikmati kedamaian, kesehatan, dan kasih sayang.
  5. Jangan tunda pelaksanaan gagasan (ide-ide) yang baik. Kemungkinan ada orang lain yang baru saja memikirkannya juga. Sukses datang kepada orang yang bertindak terlebih dahulu.
  6. Berhati-hatilah terhadap orang yang
  7. mengatakan kepadamu betapa ia itu jujur.
  8. Ingatlah bahwa pemenang melakukan apa yang tidak mau dilakukan oleh pecundang.
  9. Carilah peluang, bukan rasa aman. Kapal di pelabuhan memang aman, tetapi pada waktunya bagian bawahnya akan rusak berkarat. Jalanilah hidupmu sedemikian rupa sehingga tulisan di batu nisanmu dapat berbunyi: “Tidak Ada Penyesalan”.
  10. Usahakan mencapai keunggulan, bukan kesempurnaan.
  11. Beri orang kesempatan kedua, tetapi jangan kesempatan ketiga.
  12. Belajarlah mengenali hal-hal yang tidak berkaitan, kemudian abaikan!
  13. angan lupa, kebutuhan emosional terbesar seseorang adalah untuk merasa dihargai.
  14. Habiskan lebih sedikit waktu untuk membahas siapa yang benar, dan lebih banyak waktu untuk membahas apa yang benar!
  15. Pekerjakan orang yang lebih pandai darimu.
  16. Jangan membakar jembatan, engkau akan heran betapa sering engkau harus menyeberangi sungai yang sama.
  17. Jagalah agar ekspektasi (harapan-harapan) tetap tinggi.
  18. Jangan gunakan waktu dan/atau kata dengan ceroboh, keduanya tidak dapat diperoleh kembali.
  19. Jadilah orang yang berani dan tabah! Sewaktu mengingat kembali kehidupan yang telah lewat, engkau akan lebih menyesali hal-hal yang tidak dilakukan, daripada hal-hal yang telah dilakukan pada masa lalu.
  20. Evaluasi prestasimu berdasarkan standarmu sendiri, bukan standarorang lain.
  21. Berusahalah untuk tetap hidup lebih berarti, dari pada hidup lebih lama.
  22. Jadilah orang yang tegas, walaupun itu berarti engkau kadang-kadang keliru.
  23. Tentukanlah sikapmu, jangan biarkan orang lain menentukannya untukmu.
  24. Lupakan Panitia! Gagasan baru yang mengubah dunia selalu datang dari satu orang yang mau bekerja sama dengan orang lain, bukan melalui upacara-upacara!
  25. Berikanlah upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, tanpa memandang hal-hal yang lain.
  26. Jangan biarkan hartamu memilikimu!
  27. Jagalah reputasimu! Reputasi adalah modal yang paling berharga.
  28. Perbaiki prestasimu melalui memperbaiki sikap dan kemampuanmu.
  29. Kerjakan dengan benar pada kesempatan pertama.
  30. Jangan pernah meremehkan kekuatan kata atau perbuatan yang baik.
  31. Jangan takut untuk mengatakan: “Saya tidak tahu”, “Maafkan Saya”,“Saya yang membuat kesalahan itu”, “Saya memerlukan bantuan Anda”.
  32. Pikiranmu hanya dapat menyimpan satu pikiran pada satu kesempatan, oleh karena itu jadikanlah itu pikiran yang positif dankonstruktif.
  33. Jangan pernah mencabut/mematikan harapan seseorang, mungkin hanya itulah yang dimilikinya!
  34. Sesudah bekerja keras untuk mendapatkan apa yang engkau inginkan, luangkanlah waktu untuk menikmatinya!